“Abadilah Tercipta Lebih dari Cinta”
Bersama kosongnya ruang waktu,
Tarian pena meliuk lincah,
Menggores lukisan kenangan lalu,
Laik memahat ingatan dalam prasasti
Ingat jua hal guntur gemuruh seketika,
Rusak indah pelangi di langit Senja, nan setia temani sang Mentari
Langit Senja muram, kelabu
Cahaya Mentari pudar, lalu sirna
Tersisa sunyi senyap, menyedihkan
Namun, nada kedamaian hantarkan sadar jiwa
Bumi terus berputar, bintang turut beredar
Sedang Mentari terbit dan terbenam,
Meski Senja tetap setia temaninya hingga purna,
Pada akhirnya Kita pun tempuhi alur sendiri.
Harap hati, dengan berlalunya masa
Tak jua ciptakan lupa,
Bahwa Kita pernah bersama,
Kita pernah punya cerita,
Abadilah tercipta lebih dari cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar